Kita mungkin pernah saling bertentang mata
Sesaat dua kemudian
Kau memilih pandang ke kiri
Aku pula ke kanan
Lalu di tengah-tengahnya apa?
Hai.
Bukankah kecurigaan itu telah terbunuh saat kita bersapa?
Di dadamu aku binakan sebuah rumah
Aku ingin lama menetap di situ
Di situ
Degupan jantungmu adalah muzikku
Suaramu adalah terapi
Bibirmu adalah pesona
Tingkap ini aku biarkan terbuka
Agar nafasmu ku kucup
Pada setiap pagi dan malam
Ketika matamu tertutup
Ketika mataku memandang
Di dadamu punya satu-satunya rumah
Rumah kepunyaan aku
Bukan dia
Atau sesiapa.