22.2.18

Entah

Entahlah
saat aku melihatmu itu
adalah suatu hal yang mungkin bisa membunuh
jantungku seperti ditekan-tekan
antara sakit dan senyuman
degup nafasku umpama perlumbaan F1
antara kencang dan ketenangan
jiwaku persis dipaku palu-palu
antara perit dan kerinduan

Entahlah
atau mungkin saja kamu itu namanya pelangi indah
yang terbitnya usai hujan turun

-- nyaman dan mempersonakan

No comments: